Terobosan Baru Google Glass

Google Glass akan merambah publik. Kaca mata pintar buatan Google ini rencananya akan dijual secara umum.
Namun, konsumen yang disasar baru sebatas Amerika Serikat. Penjualan perdana akan digelar Selasa (15/4) waktu New York, Amerika Serikat dalam sehari. Namun peminat yang dilayani hanya mereka yang mendaftar secara online.
Google melepas dengan harga USD 1.500 atau sekitar Rp 18 juta. "Kami membolehkan siapa pun di AS untuk menjadi seorang Explorer dengan membeli Glass," demikian penjelasan perusahaan yang diposting di laman Google, Kamis (10/4).
Meskipun penjualan ini masih terbatas, namun Google tak menjelaskan jumlah unit yang tersedia.
Google Glass merupakan kaca mata pintar yang menggunakan perangkat informasi dalam format bergaya telepon pintar. Awalnya, proyek riset dan pengembangan Project Glass ini dipasarkan untuk para developer saja melalui program "Explorers".
Berdasarkan  kepentingan bisnis dan permintaan, Google memutuskan untuk menjualnya secara umum yang diawali di Amerika Serikat.
Kacamata pintar ini dianggap sebagai masa depan baru komputasi. Google Glass bisa bekerja dengan perintah suara melalui mikrofon, akselerometer, giroskop, magnetometer, sensor cahaya ambient dan sensor proksimitas. (awa/jpnn)


Sebuah survei menyimpulkan bahwa mayaritas warga Amerika Serikat menolak Google Glass. Alasan utama dari penolakan ini karena kaca mata pintar tersebut akan mengganggu privasi seseorang.
Laman CNET melansir hasil survei yang dilakukan Toluna, sebuah perusahaan periset pasar yang menyebutkan 72 persen responden tidak mengingikan keberadaan Google Glass. Mereka khawatir karena pemilik kaca mata pintar ini bisa dijadikan alat peretas mengakses data dan informasi pribadi, termasuk informasi lokasi.
Selain menjadi peretas, alasan keamanan juga menjadi perhatian dan kekhawatiran menjadi sasaran perampokan.
Fitur pada Google Glass yang paling ditentang adalah kamera kecil. Kamera ini bisa merekam video 720p atau snap foto-foto.
Orang yang menjadi obyek tak sadar karena tidak ada lampu indikator yang menunjukkan kamera aktif. Dengan begitu, pemilik Google Glass bisa semaunya merekam seseorang tanpa mempertimbangka privasi.
Meskipun mendapat penolakan, Google Glass tetap akan dipasarkan. Penjualan perdana akan digelar Selasa (15/4) waktu New York, Amerika Serikat dalam sehari. Namun peminat yang dilayani hanya mereka yang mendaftar secara online.
Google melepas dengan harga US$ 1.500 atau sekitar Rp 18 juta. "Kami membolehkan siapa pun di AS untuk menjadi seorang Explorer dengan membeli Glass," demikian penjelasan perusahaan yang diposting di laman Google, Kamis (10/4).(awa/jpnn) 

http://www.jpnn.com/read/2014/04/11/227855/Google-Glass-Ditolak-tapi-Tetap-Dijual-US$-1.500-




Google +