Hakikat Nabi & Rasul
1. Nabi Adam pangkatnya adalah Khalifatullahu
2. Nabi Nuh pangkatnya adalah Habibullahi
3. Nabi Ibrahim pangkatnya adalah Khalillullahu
4. Nabi Musa pangkatnya adalah Kalamullahu
5. Nabi Isa pangkatnya adalah Ruhullahi.
6. Nabi Muhammad pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a’alaihi wassalam, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta’ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru.
Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani :
* MUHAMMAD MAJAJI :
Muhammad majaji adalah rupa jasmani ;
MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam
HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam
MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam
DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam
sudah bukti menjadi MIM-HA-MIM-DAL
Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af’al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul “bergulung” di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.
* MUHAMMAD HAQ :
Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut MUHAMMAD HAKIKI
MUHAMMAD HAKIKI :
NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL
HAWA'UN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA
MA’UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR
TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL
Ke empat cahaya menjadi lafadz Muhammad.
* MUHAMMAD HARID :
Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti. Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Ma’rifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta’ala.
Sebab hanya Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam yang di beri ma’rifat kepada Allah, kepada Dzat Sifat Yang Maha Agung, karena mengalami MI’RAJ, selain Rasul, tidak ada yang kebagian ma’rifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam saja kepada umat-umatnya.
Pada waktu Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Mekkah] dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah Wali [sembilan] di Cirebon.
1. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam [Gudang/Khazanah Ilmu] LUGHOWI dan NABAWI.
2. Nabi Nuh pangkatnya adalah Habibullahi
3. Nabi Ibrahim pangkatnya adalah Khalillullahu
4. Nabi Musa pangkatnya adalah Kalamullahu
5. Nabi Isa pangkatnya adalah Ruhullahi.
6. Nabi Muhammad pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a’alaihi wassalam, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta’ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru.
Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani :
* MUHAMMAD MAJAJI :
Muhammad majaji adalah rupa jasmani ;
MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam
HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam
MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam
DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam
sudah bukti menjadi MIM-HA-MIM-DAL
Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af’al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul “bergulung” di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.
* MUHAMMAD HAQ :
Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut MUHAMMAD HAKIKI
MUHAMMAD HAKIKI :
NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL
HAWA'UN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA
MA’UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR
TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL
Ke empat cahaya menjadi lafadz Muhammad.
* MUHAMMAD HARID :
Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti. Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Ma’rifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya TAHU dan PERCAYA adanya Allah Ta’ala.
Sebab hanya Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam yang di beri ma’rifat kepada Allah, kepada Dzat Sifat Yang Maha Agung, karena mengalami MI’RAJ, selain Rasul, tidak ada yang kebagian ma’rifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam saja kepada umat-umatnya.
Pada waktu Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Mekkah] dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah Wali [sembilan] di Cirebon.
1. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam [Gudang/Khazanah Ilmu] LUGHOWI dan NABAWI.
2. Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum.
3. Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum.
4. Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum.
5. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.
[Pintu Ilmu] Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri.
6. Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.
7. Imam Sayyidina Husain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.
8. Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu [Mekkah]
Syekh = Sah
Abdul = Abdinya Allah
Qodir = Qudrat dan Iradat
Jailani = Dzat Sifat.
9. Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah [Wali dari gunung sembung cirebon (sunan gunung jati), yang menjadi guru dan sesepuh para wali songo. Putra dari Rara Santang (putri Prabu Siliwangi, kakak dari Prabu Kian Santang) dan ayahnya bernama Maulana Abdullah Huda petinggi mesir keturunan dari bani Husain, jelasnya beliau keturunan keenam dari Rasulullah].
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. Aamiin.