Memimpin Diri Sejak Dini

Pimpinlah dirimu sendiri, sebelum memimpin orang lain. 
Kalo kata Aba yai kita "Pimpinen awakmu dewe, nek gak ngono koen bakal dipimpin wong liyo"

* Jauhkanlah diri dari orang-orang yang berusaha merendahkan ambisi dan cita-citamu. Orang-orang kecil selalu begitu, tetapi orang- orang besarmembuatmu merasa bahwa kamupun bisa menjadi besar.
* Bukan kegembiraan utama yang paling berarti, melainkan membuat hal-hal besar dari hal-hal kecil.
* Seorang pemimpin besar membawa sesamanya ke tempat yang belum tentu ingin mereka tuju, tetapi seharusnya mereka tuju.
* Integritas adalah perekat yang menyatukan cara hidup kita bersama.
* Ada potensi-potensi yang mengagumkan pada setiap manusia, percayalah kepada kekuatanmu dan usia mudamu.
* Kepemimpinan sejati itu di mulai dari hati, bukan dari otak.
* Kamu bisa mengubah situasi-situasi yang menyakitkan lewat tawa, kalau kamu bisa menemukan humor dalam segalanya. Bahkan kemiskinanpun kamu bisa menangungnya.
* Orang melakukan apa yang mereka lihat, karna sikap yamg baik akan menarik orang, sikap yang buruk akan menjauhkan orang.
* Seorang pemimpin yang baik bekerja dengan cerdik.
* Satu-satunya cacat dalam kehidupan adalah sikap buruk, karena sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan besar.
* Langkah awal untuk menyingkirkan pemikiran bermasalah adalah menyadarinya.
* Hanya kamu sendirilah yang dapat mengubah sikapmu.
* Ide yang baik menjadi hebat, ketika orang-orang sudah siap mendengarnya.

" Kita menilai diri kita sendiri dari segala sesuatu yang kita rasa kita mampu melakukannya,sedangkan orang lain menilai kita dari apa yang telah kita lakukan.

"   Kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri manusia merupakan suatu anugrah yang tersimpan"

"Dulu saya kira kepemimpinan itu soal otot, tetapi sekarang kepemimpinan itu berarti menjalin hubungan dengan sesama". Indra Gandhi.

Kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri manusia merupakan suatu anugrah yang tersimpan didalamnya beribu-ribu bahkan berjuta-juta hikmah yang telah dikaruniakn oleh Allah kepada fitrah manusia tersebut.
Tapi sadarkah kita.......? 


Google +