Qurrota A'yun Impian Keluargaku
Qurrota A'yun bukan julukan atau hiasan belaka tapi merupakan penyejuk jiwa yang tidak mudah mendapatkannya. Butuh proses yang begitu panjng dalam kehidupan ini. Bersumber dari orang tua sebagai proses awal untuk mewujudkan keinginan itu. Dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah "anak iku ilonane wong tuwo", artine anak iku kacane wong tuwo.
Qurrota A'yun yang disebutkan dalam Al-Qur'an memunculkan berbagai pendapat yang beraneka ragam dan kesimpulan. Arti dasar qurrota a'yun yang tertera dibawah ini yang berbunyi:
Qurrota A'yun yang disebutkan dalam Al-Qur'an memunculkan berbagai pendapat yang beraneka ragam dan kesimpulan. Arti dasar qurrota a'yun yang tertera dibawah ini yang berbunyi:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan Jadikanlah kami imam
bagi orang-orang yang bertakwa” {Q.S. Al-furqon:74}
Pendapat lain juga ada yang mengatakan antara lain:
* Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Qurrota a’yun maksudnya
adalah keturunan yang mengerjakan keta’atan, sehingga dengan
ketha’atannya itu membahagian orang tuanya di dunia dan akhirat.”
- Pemahaman sederhananya adalah Keturunan yang taat pada Allah akan menyenangkan orang tua dengan
bakti dan pelayanannya.
- Akan menyejukkan hati orang tua dan keluarga
dengan membacakan dan mengajarkan mereka mentadabburi al-Quran dan
as-Sunnah. Keturunan yang taat pada Allah juga lebih bisa diharapkan
menjaga keutuhan keluarga di atas agama yang mulia ini dan lebih bisa
diharapkan doanya dikabulkan Allah untuk kebaikan orang tua dan
keluarga.
* Imam Al Bashri mengatakan
- Ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata,
“Allah
akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman, demi Allah tidak ada
sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang muslim dari
pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang
dicintainya ta'at kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”
* Imam Qurthubi menjelaskan:
“Qurrata A’yunin” adalah Sesungguhnya
jika manusia diberi berkah dalam harta dan anaknya, maka matanya
menunjukkan kebahagiaan karena keluarga dan kerabatnya.
Sehingga ketika
ia mempunyai seorang isteri niscaya berkumpul di dalam dirinya
angan-angan kepada istrinya berupa:
kecantikan, harga diri, pandangan,
dan kewaspadaan.
- Jika ia memilki keturunan yang senantiasa menjaga
keta’atan dan membantunya dalam menunaikan tugas-tugas agama dan
keduniaan, serta tidak berpaling kepada suami yang lain, dan tidak pula
kepada anak yang lain.
Sehingga matanya menjadi tenang dan tidak
berpaling kepada yang lainnya, maka itulah kebahagiaan mata dan
ketenangan jiwa.
* Sahabat Sayyidina Ali:
- Menafsirkan ayat diatas maknanya ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.
- Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata:
- Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya.
- Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya.
* Sahabat Sayyidina Ali:
- Menafsirkan ayat diatas maknanya ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.
- Syaikh Abdurrahman As-Sa’di berkata:
- Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya.
- Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya.
Masih banyak pendapat tentang qurrota a'yun tapi kami hanya sekedar berbagi antar sesama. Semoga kita semua diberikan keturunan yang Qurrota A'yun oleh Allah Swt. Amiiin.