Logo pertama pondok pesantren As-syafi'iyah
Sekitar di awal hitungan tahun 90-an atau di akhir tahun 80-an, Al
Maghfurlah KH. Mufid Syafi’i berangkat haji ke Baitulloh untuk pertama
kali memenuhi panggilan dari Alloh SWT. Seperti pada umumnya tradisi di
masyarakat kita, tentang kemeriahan, keharuan, isak tangis, do’a,
senandung kalam ilahi mewarnai hari-hari menjelang dan saat
keberangkatan beliau KH. Mufid Syafi’i. Sudah jama’ diketahui oleh semua
santri (sampai angkatan 2001), bahwa beliau sering dawuh atau ngendiko
kepada santri di setiap kesempatan yang ada tatkala mengaji, bahwa
sebenarnya beliau sendiri mampu untuk membeli sebuah mobil atau ditawari
oleh jama’ah beliau namun hal itu tidak beliau lakukan dengan alasan
simpel “Tuku Mobil opo arep dipangan cacing!”. Hal inilah yang sampai
sekarang belum diketahui rahasia di balik apa yang beliau ucapkan
tersebut