Kejeniusan abi hurairah mengagalkan politik mu'awiyah
Kami dan anda semua yang merupakan manusia biasa. Didalam hati ini tidak terlpeas dari dua hal, dalam hati kita ada dua tempat:
Yang pertama adalah satu tempat yang ditempati/huni oleh para malaikat. Yang tugasnya untuk menjaga diri kita masing- masing dari melakukan sesuatu kema’siatan melangar perintah Allah Swt.
Yang kedua adalah satu tempat yang memang tempat itu kusus ditempati oleh para setan, nah setan ini tugasnya untuk menjerumuskan kita untuk melakukan ma’siat-ma’siat yang dilarang oleh Allah Swt. Yang tujuannya tak lain hanya untuk dijadikan teman untuk para setan nanti, ketika mereka sudah menerima terpaam adzab dari Allah Swt didalam neraka.
Bagaimana caranya mengantisipasi agar malaikat itu kerasan/betah dalam hati kita?
Bagaimana caranya agar setan iku lekas pergi dari hati kita?
Obatnya tidak ada lagi kecuali kami dan anda itu memperbanyak membaca istigfar
”astagfirullah hal adzim min kulli dzhanbin adhim”/”astagfirullahal adhim”dengan bacaan istigfar itu cukup untuk membentengi agar supaya malaikat tidak beranjak pergi dari hati kita.
Setelan malaikat dan setan dalam hati kita itu ada dua. Dalam hati kita ada yang namanya:
Nafsu:dalam al-qur’an diterangkan”wamaaa ubarriu nafsii. Innan nafsa laammarotum bis suu’i illa man rokhima robbi. Inna robbii ghofurur-rokhiim”
Firmannya Allah Swt menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh nabi yusuf dengan siti zulaikha. Saat zulaikha memfitnah bahwa dirinya itu diperkosa oleh nabi yusuf, sedangkan nabi yusuf tidak memperkosa dirinya. Pada saat itulah Allah memberi jalan solusi kepada nabi yusuf, bagaimana caranya nabi yusuf bisa terlepas dari jeratan sangkaan bahwa nabi yusuf ini memperkosa zulaikha istrinya raja ghitfir al-aziz yang termasuk majikannya sendiri.
Nabi yusuf:aku tidak pernah melepas nafsuku, nafsuku selalu aku ikat, tidak mungkin aku kalah dengan zulaikha, sebab nafsu itu selalu mengarahkan pada perbuatan-perbuatan ma’siat. Justru karena itu aku ikat selalu nafsuku, kecuali nafsunya orang yang mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Nafsunya orang yang mendapat rahmat dari Allah inilah yang menjadi bentengnya malaikat.
Tidak mungkin orang hidup itu tidak mempunyai nafsu. Meski anda mempunyai gairah, gairah untuk mengaji, sholat malam, itu nafsun namanya, nafsu yang bersamaan dengan rahmat dari Allah Swt. Kalau orang tidak mempunyai nafsu, mati itu namanya. Tidak dikatakan orang yang khusuk ibadah itu tidak mempunyai nafsu{tidak itu},orang yang suka ibadah itu namanya nafsu, tapi nafsu yang disuruh oleh Allah Swt.
Lha kalau nafsu yang jelek, nafsu yang dibuat untuk ma’siat kepada Allah. Dan disini nafsu yang jelek yang harus diobati, kalau nafsu yang baik hanya perlu diluruskan, didukung, dibela dan dibantu.
Disini dikisahkan bahwasanya yazid ibn mu’awiyah adalah seorang putra khalifah. Dia pernah suatu waktu melihat seorang wanita yang sangat uwaayuuu{cantik}, karena sangat cantiknya, maka yazidpun tertarik dan jatuh hati{falling in love}kalau bahasa gaulnya. Namanya ummu kholith, padahal wanita itu sudah mempunyai suami namanya aty ibn hatim. Memang saat itu istrinya aty ibn hatim sulit untuk mencari tandingannya, mulai dari kecantikan, suaranya yang memikat, bodinya yang bagai biola tak berdawai, tingkah lakunya yang betul-betul menggoda.
Karena sangat tresno dan cintanya yazid kepada wanita itu sampai membuat yazid jatuh sakit, tak berdaya dalam demam-demam rindu hingga ia hanya bisa terbaring diatas ranjang tempat tidurnya. Namanya anak dari seorang raja, maka banyak sekali yang datang untuk menjenguk yazid, rata-rata orang yang sudah menjenguk yazid itu tidak tau sakit apa yang sedang menimpa diri yazid. Tubuhnya sangat kering{kurus}, makan tidak mau, minum tidak mau, tidur ndak bisa lelap, kedua bola matanya hanya bisa kedap-kedip sambil tubuhnya terbujur diatas ranjang.
Meski teman-teman banyak yang menanyai dirinya sakit apa sedang menimpanya, ia tetap menyimpan sendiri penyakit itu didalam hatinya. Sampai-sampai abahnya sendiri bertanya kepada yazid.
Ayah:sesungguhnya kamu itu sakit apa yazid, ayahmu ini sedih, susah melihat dirimu seperti ini. Apa sesungguhnya penyakitmu itu, dokter tak bisa menganalisa sakit apa yang menjangkiti tubuhmu.
Pada saat itu memang ada sahabat yang sangat lincah, cerdik dan cerdas pemikirannya. Namanya amr’ bin ash. Dia mempunyai gagasan agar dapat mengetahui sakit yang diderita oleh yazid. Ia memberikan ide kepada raja, agar ibunya yazid sendiri yang bertanya kepada yazid, tentang penyakit yang sedang menyerang tubuhnya.
Sejahat-jahatnya manusia tidak akan berani dengan ibunya sendiri. Kalau ada orang yang berani kepada ibu kandungnya, nuwon sewu/mohon maaf, kambing/wedhus wong iku.
Ibunya:wahai anakku, sebenarnya kamu itu sakit apa, ayo nak, sampaikanlahnkepada ibu, insyaallah ibu akan berusaha mengobati sakitmu nak.
Yazid:aduuuh ibu-ibu, meski ibu tahu penyakitku, ibu tidak akan bisa menolongku.
Ibunya:sudah-lah nak, ayo katakanlah kepada ibu.
Dengan terus menerus menanyai anaknya, akhirnya yazid berterus terang kepada ibunya tentang penyakit yang sedang mengrogoti tubuhnya, sebenarnya dirinya itu menyukai, jatuh hati kepada seorang wanita, namanya ummu kholith yang menjadi istrinya sahabat bernama aty ibn hatim.
Ibunya:karena itukah dirimu sampai jatuh sakit tak berdaya tergulai diatas ranjang kurus tak bertenaga, hanya mata yang kedap-kedip menerawang dalam keremangan bayangan seorang wanita. Ya sudah, itu hal mudah, sekarang istirahatlah wahai anakku.
Akhirnya si ibu mengatakan kepada ayahnya mu’awiyah bin abi sufyan atas penyakit yang menimpa putranya. Setelah mengetahui hal itu mu’awiyah rundingan/musyawarah dengan amr bin ash yang menghasilkan sebuah ide. Aty ibnu hatim itu orang tidak punya{faqir}, biasanya orang faqir itu cobaanya hanya ada pada uang/harta. Maka amr bin ash meminta kepada raja mu’awiyah agar memberikan harta yang banyak kepada aty ibn hatim.
Akhirnya mu’awiyah mendatangi aty untuk menyampaikan salamnya raja mu’awiyah. Bahwasanya anda dimintai untuk datang ke istana, karena raja ada perlunya dengan anda. Saat itu aty berada didaerah damaskus, syiria. Aty ibn hatim berangkat menemui raja mu’awiyah, setelah memasuki istana, aty ini disediakan oleh raja berupa harta dan perhiasan yang sangat banyak. Aty ibn hatim sangat bahagia melihat harta yang begitu banyak, dalam hatinya, raja ini kok sangat dermawan.
Saat aty berada dalam istana yang dilengkapi dengan berbagai macam jamuan makanan dan minuman. Raja mu’awiyah memangil amr bin ash untuk membahas langkah selanjutnya, apa yang akan dilakukan kepada aty. Akhirnya amr bin ash berkata kepada raja”kalau besok aty menemui anda yang mulia, maka tanyailah aty, dia sudah mempunyai istri atau tidak. Kalau memang menjawab sudah punya istri, maka raja berteraklah dengan mengelu-elus kening raja, sambil berkata aduh…aduh…
Maka ke-esokan harinya aty menemui raja mu’awiyah. Seketika raja bertanya kepada aty:
Raja mu’awiyah:pak aty bin hatim, apakah anda mempunyai istri/tidak. Jawablah dengan jujur, jangan ada yang ditutup-tutupi.
Aty langsung menjawab:ya, aku sudah mempunyai istri wahai raja. Maka raja-pun mengelus-elus keningnya sendiri, sambil berkata aduuh…aduuh…terus raja terdiam. Aty pun beranjak pergi dari ruangan raja. Setelah berada didepan pintu, maka amr bin as langsung menghampirinya.
Amr bin ash:pak aty, apa saja yang anda bicarakan dengan raja mu’awiyah?
Aty ibn hatim:aku ditanyai apakah aku sudah mempunyai istri, maka aku jawab, aku sudah mempunyai istri. Saat aku jawab sudah punya, raja tiba-tiba mengelus-elus keningnya dengan berkata aduh..aduuh… Apa sih keinginan raja itu?
Amr bin ash:begini lho pak aty, tujuan raja memanggil anda adalah akan dinikahkan dengan anaknya sendiri. Ya terserah anda pak aty, tidak ada ceritanya anak raja itu di madu. Begini saja, kalau besok anda ditanyai raja kembali, maka jawablah tidak punya istri.
Ke-esokan harinya raja mu’awiyah bertanya lagi kepada aty:
Raja:sebenarnya kamu itu sudah mempunyai istri/belum?
Aty:saya tidak punya istri raja
Raja:apakah kamu sungguh-sungguh tidak punya istri, jika seumpama kamu punya istri, maka tholaq bainlah istrimu!
Aty:ya raja, aku tidak mempunyai istri
Akhirnya raja memanggil sekretaris dan saksi untuk mencatat bukti dari pak aty. Dengan tulisan yang berisi, kalau aku punya istri, maka istriku aku tholaq ba’in. Aty-pun tidak boleh pulang dan disuruh untuk berada dalam istananya, dengan alibi akan dijadikan mantunya raja.
Pak aty berada dalam istana selama tiga bulan dengan segala bentuk pelayanannya. Begitu dapat tiga bulan masa iddahnya sudah habis, maka raja mengutus abi hurairah.
Raja:abi hurairah, orangnya alim, tidak mau mencelakakan orang lain, banyak ilmu dan pengertiannya. Tapi ketika berhadapan dengan perintah seorang raja, ia akan melaksanakannya.
Abi hurairah, temuilah wanita yang namanya ummu kholith, uang dan harta yang banyak itu berikan kepadanya, katakanlah bahwa ummu kholith itu sekarang oleh suaminya sudah di tolaq ba’in dan masa iddahnya sudah habis.
Maka berangkatlah abi hurairah menuju madinah. Baru beberapa menit menginjakkan kaki di madinah abi hurairah bertemu dengan laki-laki yang bernama Abdullah bin umar.
Abdullah bin umar:assalamualaikum, bagaimana kabarnya?
Abi hurairah:waalaikukumussalam, Alhamdulillah
Abdullah bin umar:sudah lama tak bertemu denganmu teman lama, ada gerangan apa tumben kamu ada disini?
Abi hurairah:aku disini mencari rumahnya ummu kholith.
Abdullah bin umar:buat apa kamu mencarinya, dia sudah punya suami.
Abi hurairah:memang dia sudah punya suami, tapi sudah diceraikan oleh suaminya.
Abdullah bin umar:kalau memang sudah diceraikan, bilangkan kepada dia, bagaimana kalau aku nikahi dia.
Abi hurairah:baiklah, akan aku sampaikan kepadanya nanti.
Abi hurairah sudah membawa dua amanah, amanahnya raja mu’awiyah dan amanahnya abidullah bin umar.
Abi hurairah meneruskan perjalanannya kembali dan bertemu dengan Abdullah bin zubeir. Abi hurairah dan Abdullah bin zubeirn saling bercakap-cakap, ujung-ujungnya Abdullah bin zubeir ingin mengetahui tujuan abi hurairah datang ke madinah, maka abi hurairah mengatakan tujuannya adalah untuk mencari rumah seorang wanita ummu kholith. Mendengar keterangan dari abi hurairah, bahwa ummu kholith sudah di cerai, maka Abdullah bin zubeir-pun menitipkan amanah kepada abi hurairah, bahwa Abdullah bin zubeir pun ingin menikahinya jika dia mau.
Maka secara otomatis abi hurairah membawa 3 buah amanah dari orang yang berbeda. Sesaat sebelum mencapai rumah ummu kholith, abi hurairah bertemu dengan sayyidina husein ibni ali rodhiyallahuma.
Sayyidina husein:mau kemana abi hurairah
Abi hurairah:bersalaman dan mencium tangannya sayyidina husein, sambil menjawab mau mencari rumahnya ummu kholith
Sayyidina husein:begini saja abi hurairah, jika kamu benar-benar akan kesana, aku titip salam, bagaimana kalau aku menikahinya.
Saat abi hurairah memasuki rumah ummu kholith dan menceritakan semua amanah yang didapatkan dari raja mu’awiyah, abdullah bin umar, abdillah bin zubeir dan yang terakhir sayyidina husein rodhiyallahuma, semua orang laki-laki itu ingin menikahinya, karena berdasarkan keterangan surat cerai yang diberikan oleh raja mu’awiyah.
Maka binggung ummu kholith saat mendengar khabar dari abi hurairah, meski ia masih sayang kepada suaminya, ia sudah diceraikan dengan tolaq ba’in, sesudah diceraika tiga orang laki-laki sekaligus melamarnya.
Ummu kholit:kok banyak sekali yang melamarku abi hurairah, kira-kira kalau sudah kejadian seperti ini, manakah orang yang paling baik diantara orang empat tersebut abi hurairah.
Abi hurairah:binggung kalau aku menjawabnya, begini saja, aku akan ceritakan kepadamu ummu kholit.
Pertama
Raja mu’awiyah yazid itu orang yang bodoh, tpai banyak hartanya, dia tidak mempunyai agama.
Kedua
Orang yang mempunyai harta dan mempunyai ilmu, yaitu Abdullah bin umar dan Abdullah bin zubeir.
Ketiga
Ilmunya juga banyak, tapi tidak punya harta, yaitu sayyidina husein. Silakan pilihlah sendiri terserah kamu.
Ummu kholith:kalau menurut abi hurairah, manakah yang paling bagus dan baik.
Abi hurairah:kalau menurutku. Tidak ada yang lebih baik daripada orang laki-laki yang mulutnya pernah di cium oleh baginda kanjeng nabi Muhammad saw, yaitu sayyidina husein. Akhirnya ummu kholith dinikahi sayyidina husein.
Abi hurairah kembali ke damaskus dan melaporkan semuanya kepada raja mu’awiyah. Bahwa ia mendapatkan amanah dari tiga orang untuk melamar ummu kholith, maka aku-pun menyampaikan semuanya kepada ummu kholith. Adapun lamaran yang diterima ummu kholith adalah lamaran dari sayyidina husein. Raja sangat marah kepada abi hurairah, tapi dengan tenangnya abi hurairah menjawab kepada raja”itu gampang, anda kan jadi raja, yang memberikan kekayaan kepadamu adalah rakyat, bukan dari hartamu sendiri, jadi jangan heran, kalau hartamu aku kembalikan kepada rakyat. Raja akhirnya sadar, bahwa tidak semua nafsu itu keturutan/terwujudkan semua.
Sesudah lama berada didalam istana dan tidak dikawin-kawinkan, akhirnya aty ibn hatim ini pulang menuju rumahnya. Di tengah perjalanan aty ibn hatim bertemu dengan sayyidina husein.
Sayyidina husein:bagaimana khabarmu hai aty ibn hatim, darimana saja kau selama ini
Aty ibn hatim:dari istana mu’awiyah, kata raja aku akan dikawinkan dengan putrinya, tapi setelah 3 bulan aku berada dalam istana, kok tidak jadi dikawin-kawinkan, maka akupun memutuskan pulang ke rumahku.
Sayyidina husein:apakah kamu masih ingat istrimu
Aty ibn hatim:masih ingat selalu sayyidina husein. Nama istriku adalah ummu kholit.
Sayyidina husein:katanya sudah kamu ceraikan
Aty ibn hatim:memang sudah saya tholaq ba’in
Sayyidina husein:dia sudah aku nikahi dan sudah aku jima’. Tapi belum aku ceraikan, jika kamu masih menyayanginya, maka aku akan menceraikannya.
Aty ibn hatim:aku masih menyayangi istriku wahai sayyidina husein.
Sayyidina husein:tapi ojok langsung, tunggulah hingga masa iddahnya habis. Sebab wanita itu sudah jadi muhallil. Muhallinya aku sendiri. Aku menikahinya bukan untukku sendiri, tapi aku kasihan kepadamu, kamu itu termasuk orang yang tidak punya/miskin, istrinya hanya satu dan ingin diambil orang lain. Karena itu aku menikahinya, sekarang sudah selesai, maka istrimu nikahilah kembali.
Yang pertama adalah satu tempat yang ditempati/huni oleh para malaikat. Yang tugasnya untuk menjaga diri kita masing- masing dari melakukan sesuatu kema’siatan melangar perintah Allah Swt.
Yang kedua adalah satu tempat yang memang tempat itu kusus ditempati oleh para setan, nah setan ini tugasnya untuk menjerumuskan kita untuk melakukan ma’siat-ma’siat yang dilarang oleh Allah Swt. Yang tujuannya tak lain hanya untuk dijadikan teman untuk para setan nanti, ketika mereka sudah menerima terpaam adzab dari Allah Swt didalam neraka.
Bagaimana caranya mengantisipasi agar malaikat itu kerasan/betah dalam hati kita?
Bagaimana caranya agar setan iku lekas pergi dari hati kita?
Obatnya tidak ada lagi kecuali kami dan anda itu memperbanyak membaca istigfar
”astagfirullah hal adzim min kulli dzhanbin adhim”/”astagfirullahal adhim”dengan bacaan istigfar itu cukup untuk membentengi agar supaya malaikat tidak beranjak pergi dari hati kita.
Setelan malaikat dan setan dalam hati kita itu ada dua. Dalam hati kita ada yang namanya:
Nafsu:dalam al-qur’an diterangkan”wamaaa ubarriu nafsii. Innan nafsa laammarotum bis suu’i illa man rokhima robbi. Inna robbii ghofurur-rokhiim”
Firmannya Allah Swt menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh nabi yusuf dengan siti zulaikha. Saat zulaikha memfitnah bahwa dirinya itu diperkosa oleh nabi yusuf, sedangkan nabi yusuf tidak memperkosa dirinya. Pada saat itulah Allah memberi jalan solusi kepada nabi yusuf, bagaimana caranya nabi yusuf bisa terlepas dari jeratan sangkaan bahwa nabi yusuf ini memperkosa zulaikha istrinya raja ghitfir al-aziz yang termasuk majikannya sendiri.
Nabi yusuf:aku tidak pernah melepas nafsuku, nafsuku selalu aku ikat, tidak mungkin aku kalah dengan zulaikha, sebab nafsu itu selalu mengarahkan pada perbuatan-perbuatan ma’siat. Justru karena itu aku ikat selalu nafsuku, kecuali nafsunya orang yang mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Nafsunya orang yang mendapat rahmat dari Allah inilah yang menjadi bentengnya malaikat.
Tidak mungkin orang hidup itu tidak mempunyai nafsu. Meski anda mempunyai gairah, gairah untuk mengaji, sholat malam, itu nafsun namanya, nafsu yang bersamaan dengan rahmat dari Allah Swt. Kalau orang tidak mempunyai nafsu, mati itu namanya. Tidak dikatakan orang yang khusuk ibadah itu tidak mempunyai nafsu{tidak itu},orang yang suka ibadah itu namanya nafsu, tapi nafsu yang disuruh oleh Allah Swt.
Lha kalau nafsu yang jelek, nafsu yang dibuat untuk ma’siat kepada Allah. Dan disini nafsu yang jelek yang harus diobati, kalau nafsu yang baik hanya perlu diluruskan, didukung, dibela dan dibantu.
Disini dikisahkan bahwasanya yazid ibn mu’awiyah adalah seorang putra khalifah. Dia pernah suatu waktu melihat seorang wanita yang sangat uwaayuuu{cantik}, karena sangat cantiknya, maka yazidpun tertarik dan jatuh hati{falling in love}kalau bahasa gaulnya. Namanya ummu kholith, padahal wanita itu sudah mempunyai suami namanya aty ibn hatim. Memang saat itu istrinya aty ibn hatim sulit untuk mencari tandingannya, mulai dari kecantikan, suaranya yang memikat, bodinya yang bagai biola tak berdawai, tingkah lakunya yang betul-betul menggoda.
Karena sangat tresno dan cintanya yazid kepada wanita itu sampai membuat yazid jatuh sakit, tak berdaya dalam demam-demam rindu hingga ia hanya bisa terbaring diatas ranjang tempat tidurnya. Namanya anak dari seorang raja, maka banyak sekali yang datang untuk menjenguk yazid, rata-rata orang yang sudah menjenguk yazid itu tidak tau sakit apa yang sedang menimpa diri yazid. Tubuhnya sangat kering{kurus}, makan tidak mau, minum tidak mau, tidur ndak bisa lelap, kedua bola matanya hanya bisa kedap-kedip sambil tubuhnya terbujur diatas ranjang.
Meski teman-teman banyak yang menanyai dirinya sakit apa sedang menimpanya, ia tetap menyimpan sendiri penyakit itu didalam hatinya. Sampai-sampai abahnya sendiri bertanya kepada yazid.
Ayah:sesungguhnya kamu itu sakit apa yazid, ayahmu ini sedih, susah melihat dirimu seperti ini. Apa sesungguhnya penyakitmu itu, dokter tak bisa menganalisa sakit apa yang menjangkiti tubuhmu.
Pada saat itu memang ada sahabat yang sangat lincah, cerdik dan cerdas pemikirannya. Namanya amr’ bin ash. Dia mempunyai gagasan agar dapat mengetahui sakit yang diderita oleh yazid. Ia memberikan ide kepada raja, agar ibunya yazid sendiri yang bertanya kepada yazid, tentang penyakit yang sedang menyerang tubuhnya.
Sejahat-jahatnya manusia tidak akan berani dengan ibunya sendiri. Kalau ada orang yang berani kepada ibu kandungnya, nuwon sewu/mohon maaf, kambing/wedhus wong iku.
Ibunya:wahai anakku, sebenarnya kamu itu sakit apa, ayo nak, sampaikanlahnkepada ibu, insyaallah ibu akan berusaha mengobati sakitmu nak.
Yazid:aduuuh ibu-ibu, meski ibu tahu penyakitku, ibu tidak akan bisa menolongku.
Ibunya:sudah-lah nak, ayo katakanlah kepada ibu.
Dengan terus menerus menanyai anaknya, akhirnya yazid berterus terang kepada ibunya tentang penyakit yang sedang mengrogoti tubuhnya, sebenarnya dirinya itu menyukai, jatuh hati kepada seorang wanita, namanya ummu kholith yang menjadi istrinya sahabat bernama aty ibn hatim.
Ibunya:karena itukah dirimu sampai jatuh sakit tak berdaya tergulai diatas ranjang kurus tak bertenaga, hanya mata yang kedap-kedip menerawang dalam keremangan bayangan seorang wanita. Ya sudah, itu hal mudah, sekarang istirahatlah wahai anakku.
Akhirnya si ibu mengatakan kepada ayahnya mu’awiyah bin abi sufyan atas penyakit yang menimpa putranya. Setelah mengetahui hal itu mu’awiyah rundingan/musyawarah dengan amr bin ash yang menghasilkan sebuah ide. Aty ibnu hatim itu orang tidak punya{faqir}, biasanya orang faqir itu cobaanya hanya ada pada uang/harta. Maka amr bin ash meminta kepada raja mu’awiyah agar memberikan harta yang banyak kepada aty ibn hatim.
Akhirnya mu’awiyah mendatangi aty untuk menyampaikan salamnya raja mu’awiyah. Bahwasanya anda dimintai untuk datang ke istana, karena raja ada perlunya dengan anda. Saat itu aty berada didaerah damaskus, syiria. Aty ibn hatim berangkat menemui raja mu’awiyah, setelah memasuki istana, aty ini disediakan oleh raja berupa harta dan perhiasan yang sangat banyak. Aty ibn hatim sangat bahagia melihat harta yang begitu banyak, dalam hatinya, raja ini kok sangat dermawan.
Saat aty berada dalam istana yang dilengkapi dengan berbagai macam jamuan makanan dan minuman. Raja mu’awiyah memangil amr bin ash untuk membahas langkah selanjutnya, apa yang akan dilakukan kepada aty. Akhirnya amr bin ash berkata kepada raja”kalau besok aty menemui anda yang mulia, maka tanyailah aty, dia sudah mempunyai istri atau tidak. Kalau memang menjawab sudah punya istri, maka raja berteraklah dengan mengelu-elus kening raja, sambil berkata aduh…aduh…
Maka ke-esokan harinya aty menemui raja mu’awiyah. Seketika raja bertanya kepada aty:
Raja mu’awiyah:pak aty bin hatim, apakah anda mempunyai istri/tidak. Jawablah dengan jujur, jangan ada yang ditutup-tutupi.
Aty langsung menjawab:ya, aku sudah mempunyai istri wahai raja. Maka raja-pun mengelus-elus keningnya sendiri, sambil berkata aduuh…aduuh…terus raja terdiam. Aty pun beranjak pergi dari ruangan raja. Setelah berada didepan pintu, maka amr bin as langsung menghampirinya.
Amr bin ash:pak aty, apa saja yang anda bicarakan dengan raja mu’awiyah?
Aty ibn hatim:aku ditanyai apakah aku sudah mempunyai istri, maka aku jawab, aku sudah mempunyai istri. Saat aku jawab sudah punya, raja tiba-tiba mengelus-elus keningnya dengan berkata aduh..aduuh… Apa sih keinginan raja itu?
Amr bin ash:begini lho pak aty, tujuan raja memanggil anda adalah akan dinikahkan dengan anaknya sendiri. Ya terserah anda pak aty, tidak ada ceritanya anak raja itu di madu. Begini saja, kalau besok anda ditanyai raja kembali, maka jawablah tidak punya istri.
Ke-esokan harinya raja mu’awiyah bertanya lagi kepada aty:
Raja:sebenarnya kamu itu sudah mempunyai istri/belum?
Aty:saya tidak punya istri raja
Raja:apakah kamu sungguh-sungguh tidak punya istri, jika seumpama kamu punya istri, maka tholaq bainlah istrimu!
Aty:ya raja, aku tidak mempunyai istri
Akhirnya raja memanggil sekretaris dan saksi untuk mencatat bukti dari pak aty. Dengan tulisan yang berisi, kalau aku punya istri, maka istriku aku tholaq ba’in. Aty-pun tidak boleh pulang dan disuruh untuk berada dalam istananya, dengan alibi akan dijadikan mantunya raja.
Pak aty berada dalam istana selama tiga bulan dengan segala bentuk pelayanannya. Begitu dapat tiga bulan masa iddahnya sudah habis, maka raja mengutus abi hurairah.
Raja:abi hurairah, orangnya alim, tidak mau mencelakakan orang lain, banyak ilmu dan pengertiannya. Tapi ketika berhadapan dengan perintah seorang raja, ia akan melaksanakannya.
Abi hurairah, temuilah wanita yang namanya ummu kholith, uang dan harta yang banyak itu berikan kepadanya, katakanlah bahwa ummu kholith itu sekarang oleh suaminya sudah di tolaq ba’in dan masa iddahnya sudah habis.
Maka berangkatlah abi hurairah menuju madinah. Baru beberapa menit menginjakkan kaki di madinah abi hurairah bertemu dengan laki-laki yang bernama Abdullah bin umar.
Abdullah bin umar:assalamualaikum, bagaimana kabarnya?
Abi hurairah:waalaikukumussalam, Alhamdulillah
Abdullah bin umar:sudah lama tak bertemu denganmu teman lama, ada gerangan apa tumben kamu ada disini?
Abi hurairah:aku disini mencari rumahnya ummu kholith.
Abdullah bin umar:buat apa kamu mencarinya, dia sudah punya suami.
Abi hurairah:memang dia sudah punya suami, tapi sudah diceraikan oleh suaminya.
Abdullah bin umar:kalau memang sudah diceraikan, bilangkan kepada dia, bagaimana kalau aku nikahi dia.
Abi hurairah:baiklah, akan aku sampaikan kepadanya nanti.
Abi hurairah sudah membawa dua amanah, amanahnya raja mu’awiyah dan amanahnya abidullah bin umar.
Abi hurairah meneruskan perjalanannya kembali dan bertemu dengan Abdullah bin zubeir. Abi hurairah dan Abdullah bin zubeirn saling bercakap-cakap, ujung-ujungnya Abdullah bin zubeir ingin mengetahui tujuan abi hurairah datang ke madinah, maka abi hurairah mengatakan tujuannya adalah untuk mencari rumah seorang wanita ummu kholith. Mendengar keterangan dari abi hurairah, bahwa ummu kholith sudah di cerai, maka Abdullah bin zubeir-pun menitipkan amanah kepada abi hurairah, bahwa Abdullah bin zubeir pun ingin menikahinya jika dia mau.
Maka secara otomatis abi hurairah membawa 3 buah amanah dari orang yang berbeda. Sesaat sebelum mencapai rumah ummu kholith, abi hurairah bertemu dengan sayyidina husein ibni ali rodhiyallahuma.
Sayyidina husein:mau kemana abi hurairah
Abi hurairah:bersalaman dan mencium tangannya sayyidina husein, sambil menjawab mau mencari rumahnya ummu kholith
Sayyidina husein:begini saja abi hurairah, jika kamu benar-benar akan kesana, aku titip salam, bagaimana kalau aku menikahinya.
Saat abi hurairah memasuki rumah ummu kholith dan menceritakan semua amanah yang didapatkan dari raja mu’awiyah, abdullah bin umar, abdillah bin zubeir dan yang terakhir sayyidina husein rodhiyallahuma, semua orang laki-laki itu ingin menikahinya, karena berdasarkan keterangan surat cerai yang diberikan oleh raja mu’awiyah.
Maka binggung ummu kholith saat mendengar khabar dari abi hurairah, meski ia masih sayang kepada suaminya, ia sudah diceraikan dengan tolaq ba’in, sesudah diceraika tiga orang laki-laki sekaligus melamarnya.
Ummu kholit:kok banyak sekali yang melamarku abi hurairah, kira-kira kalau sudah kejadian seperti ini, manakah orang yang paling baik diantara orang empat tersebut abi hurairah.
Abi hurairah:binggung kalau aku menjawabnya, begini saja, aku akan ceritakan kepadamu ummu kholit.
Pertama
Raja mu’awiyah yazid itu orang yang bodoh, tpai banyak hartanya, dia tidak mempunyai agama.
Kedua
Orang yang mempunyai harta dan mempunyai ilmu, yaitu Abdullah bin umar dan Abdullah bin zubeir.
Ketiga
Ilmunya juga banyak, tapi tidak punya harta, yaitu sayyidina husein. Silakan pilihlah sendiri terserah kamu.
Ummu kholith:kalau menurut abi hurairah, manakah yang paling bagus dan baik.
Abi hurairah:kalau menurutku. Tidak ada yang lebih baik daripada orang laki-laki yang mulutnya pernah di cium oleh baginda kanjeng nabi Muhammad saw, yaitu sayyidina husein. Akhirnya ummu kholith dinikahi sayyidina husein.
Abi hurairah kembali ke damaskus dan melaporkan semuanya kepada raja mu’awiyah. Bahwa ia mendapatkan amanah dari tiga orang untuk melamar ummu kholith, maka aku-pun menyampaikan semuanya kepada ummu kholith. Adapun lamaran yang diterima ummu kholith adalah lamaran dari sayyidina husein. Raja sangat marah kepada abi hurairah, tapi dengan tenangnya abi hurairah menjawab kepada raja”itu gampang, anda kan jadi raja, yang memberikan kekayaan kepadamu adalah rakyat, bukan dari hartamu sendiri, jadi jangan heran, kalau hartamu aku kembalikan kepada rakyat. Raja akhirnya sadar, bahwa tidak semua nafsu itu keturutan/terwujudkan semua.
Sesudah lama berada didalam istana dan tidak dikawin-kawinkan, akhirnya aty ibn hatim ini pulang menuju rumahnya. Di tengah perjalanan aty ibn hatim bertemu dengan sayyidina husein.
Sayyidina husein:bagaimana khabarmu hai aty ibn hatim, darimana saja kau selama ini
Aty ibn hatim:dari istana mu’awiyah, kata raja aku akan dikawinkan dengan putrinya, tapi setelah 3 bulan aku berada dalam istana, kok tidak jadi dikawin-kawinkan, maka akupun memutuskan pulang ke rumahku.
Sayyidina husein:apakah kamu masih ingat istrimu
Aty ibn hatim:masih ingat selalu sayyidina husein. Nama istriku adalah ummu kholit.
Sayyidina husein:katanya sudah kamu ceraikan
Aty ibn hatim:memang sudah saya tholaq ba’in
Sayyidina husein:dia sudah aku nikahi dan sudah aku jima’. Tapi belum aku ceraikan, jika kamu masih menyayanginya, maka aku akan menceraikannya.
Aty ibn hatim:aku masih menyayangi istriku wahai sayyidina husein.
Sayyidina husein:tapi ojok langsung, tunggulah hingga masa iddahnya habis. Sebab wanita itu sudah jadi muhallil. Muhallinya aku sendiri. Aku menikahinya bukan untukku sendiri, tapi aku kasihan kepadamu, kamu itu termasuk orang yang tidak punya/miskin, istrinya hanya satu dan ingin diambil orang lain. Karena itu aku menikahinya, sekarang sudah selesai, maka istrimu nikahilah kembali.