Asal-asal setiap kehidupan sesuatu yang semestinya hidup

Asal-asal setiap kehidupan sesuatu yang semestinya hidup
Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Alhamdulillah kami berjumpa lagi dengan para sahabat dan saudara{dholor}santri cyber dalam saat-saat yang insyaallah penuh barokah dan limpahan sakeng Allah Swt. Dalam pertemuan kali ini kami insyaallah akan menceritakan tentang asal mula kejadian manusia. Dalam kisah kali ini sumbernya berdasarkan dari kitab karangan syaik ahmad bin Muhammad ibnu iyas al-khanafi rokhimahullahu ta’ala, wana fa ana bihii, wabi uluumihii fid-dharoini. Aamiin.

Dawohnya syaik ahmad bin Muhammad ibnu iyas al-khanafi dalam kitab bada iuzzuhuur, fi waqo athid-dhuhur menceritakan tentang saat nabi adam alaihissalam bercocok tanam atau brojol di atas bumi. Tiba-tiba berhenti salah satu dari dua banteng/kerbau yang digunakan nabi adam untuk membajak tanah. Karena salah satunya berhenti maka nabi adam memukul salah satu kerbau yang berhenti dengan tongkat. Maka seketika dengan idzin dari Allah Swt salah satu kerbau berbicara kepada nabi adam”lima dhorobta”

lafad lima, dengan mengunakan huruf jer. Adapun bacaan Ma-nya menjadi ma istifham, karena ma istifham jika di jerkan dengan huruf jer, maka alifnya ma harus dibuang. Menjadi lima{mim-nya pendek}bukan limaa{panjang}.

Kerbau:karena hal apa engkau memukulku wahai adam

Nabi Adam:karena salah satu dari kalian tidak menuruti perintahku

Wahai santri cyber yang kami hormati. Memang zaman nabi adam tidak ada pendahulunya, jadi setiap makhluk-Nya yang ada dibumi ini, semuanya masih serba belajar, termasuk juga nabi adam.

Nabi adam ngeh serba belajar. Kalau zaman sekarang kan sudah ada yang mendahului, kita hanya tinggal menirunya saja. Tapi beda dengan saat nabi adam dahulu. Dengan kejadian-kejadian yang terjadi pada saatnya nabi adam. Kalau kejadian nabi adam itu sama-sama tidak ada yang mengawali. Karena begitu suatu saat nabi adam membajak disuatu sawah dengan mengunakan kerbau. Pada saat berada ditengah-tengah membajak sawah salah satunya kerbau ada yang berhenti. Karena berhenti maka nabi adam memukul kerbau itu dengan tongkatnya. Tak lama kemudian dengan idzin dari Allah Swt maka kerbau itu berbicara kepada nabi adam:

Kerbau:kenapa engkau memukulku wahai adam, padahal aku sudah melakukan apa yang telah engkau perintahkan, tapi kenapa sekarang engkau kok memukulku?

Nabi adam:karena kamu telah tidak menuruti perkataanku. Seharusnya kamu itu jalan, kok malah berhenti, karena kamu berhenti akhirnya pekerjaanku juga telat, tidak akan selesai-selesai.

Masyaallah…

Melihat keadaan yang seperti itu sesungguhnya khayawan itu bisa berbicara wahai sahabat santri cyber. Seumpama khayawan-khayawan sekarang, kok andaikata oleh Allah Swt sampai saat ini diberikan kemampuan bisa berbicara, maka pasti khayawan-khayawan itu akan berbicara jika ada yang menyakitinya.

Kerbau:selamat kamu itu wahai adam. Aku tidak berjalan sebentar saja sudah engkau pukul, untung engkau oleh Allah Swt , meski dirimu melakukan kesalahan, ndak langsung disiksa oleh Allah Swt. Untung engkau mempunyai tuhan Allah Swt wahai adam. Saat kamu melakukan ma’siat tidak langsung di adzab oleh Allah Swt. Mungkin siksa-Nya nanti di akherat wahai adam. Kok seumpamanya gusti Allah Swt seperti kamu, maka sudah pasti akan hancur dirimu.

Maka karena itu kita harus bersyukur wahai sahabat santri cyber. Meski kita sudah melakukan dosa berulang kali kepada Allah Swt, adzabnya Allah tidak diperlihatkan didunia. Meski hal-hal yang diperintahkan Allah banyak yang kita langgar, Allah Swt tidak langsung menurunkan adzab, tapi masih ditunggu kapan saatnya.

Mengetahui kerbau itu berbicara seperti itu, maka seketika itu nabi adam menangis. Memang kalau orang itu hatinya halus, saat diingatkan, dia tidak akan marah, sebaliknya yang mengingatkan itu justru dianggap sebuah obat yang bisa menyembuhkan daripada penyakit perbuatan melanggarnya kepada Allah Swt. Nabi adam menangis, meski yang menasehati seekor sapi.

Nabi adam:ya gusti Allah, bagaimana ini ya Allah, aku binggung ya robbi. Jika tidak bekerja, aku butuh makan, jika aku membajak sendiri, aku juga tidak akan kuat sehingga aku mengunakan kerbau, saat aku pukul sapi itu kok malah berbicara menasehatiku.

Dengan kebingungannya nabi adam, maka gusti Allah Swt memerintahkan malaikat jibril”bahwasanya mulai detik itu khayawan-khayawan dijadikan bisu oleh Allah Swt. Semua hewan-hewan sejak saat itu oleh Allah Swt dijadikan tidak bisa berbicara semuanya.

Untung juga dijadikan bisu, kok tidak dijadikan bisu, ada ikan laut masih bisa berbicara, saat terkena pancing dan akan digoreng. Tiba-tiba ikan itu berteriak-teriak. Walah-walah malah binggung kita. Akhirnya ndak bisa makan ikan kita.

Keuntungan bagi kita Gusti Allah Swt telah menjadikan semua hewan-hewan bisu, kok andaikata dijadikan oleh Allah Swt bisa ngomong, bagaimana binggungnya bagi akal kita. Tapi meski tidak bisa berbicara hewan-hewan tersebut, kita sebagai orang hidup, silakan berfikir bagaimana sekiranya kita punya keyakinan, bahwa hewan-hewan yang sedang bersama dengan kita ini seakan-akan bisa ngomong. Sehingga kita bisa berhati-hati.

Padahal sebelum nabi adam turun kebumi. Semua hewan-hewan itu bisa berbicara. Ya mulai saat itulah hewan-hewan tidak bisa berbicara karena binggungnya/permintaannya nabi adam alaihissalam.

Zaman saat itu memang sangat enak. Ketika menanam, langsung tumbuh, kemudian berbuah{pagi menanam, siang tumbuh, sore sudah berbuah.}

Jadi menanam sehari langsung bisa dipanen. Karena langsung bisa dipanen, maka nabi adam binggung atau tidak tahu cara memasaknya, seperti padi, gandum, jagung.

Maka malaikat jibril yang mengajari nabi adam. Mulai dari cara memanen padi, gandum, jagung, sesudah selesai dipanen, gandumnya akan langsung dimakan oleh nabi adam, maka malaikat jibril berbicara kepada nabi adam”jangan dulu nabi adam, harus dibersihkan dulu kulitnya gandum itu, kemudian gandum itu ditumbuk oleh nabi adam, setelah selesai ditumbuk sampai halus, nabi adam akan memakannya, malaikat jibril melarangnya lagi”jangan dulu nabi adam, tunggu sebentar, harus dimasak dulu gandum itu nabi adam”

Memang dari zaman kuno, manusia itu diberi watak terburu-buru/kesusu oleh Allah Swt.

Kenapa?ya..karena nabi adam asalnya seperti itu.

Kemudian Allah Swt memerintahkan malaikat jibril untuk mengambil cipratan/pletik api dari neraka jahannam. Kemudian gandum itu dicuci dengan air.

Jadi api dari cipratan/pletik neraka jahannam tidak bisa langsung digunakan untuk memasak gandum. Tapi harus dicuci dengan air dibumi sebanyak 7x, akibatnya air yang dugunakan untuk mencuci cipratan api neraka jahannam tadi seketika berubah menjadi asin. Karena itu sampai sekarang air laut itu menjadi asin, karena selesai dicelupi sebanyak 7x cipratan/pletikan dari api neraka jahannam. Kok andaikata tidak dicelupkan ke air, maka hancurlah bumi ini beserta isinya.

Terus malaikat jibril mengajari nabi adam bagaimana caranya memasak. Sesudah matang, nabi adam ingin memakannya, malaikat jibril melarangnya lagi”bersabarlah nabi adam, hingga terbenamnya matahari, dengan begitu maka engkau sudah sempurna menjadi orang yang berpuasa”

Jadi mulai saat itu sudah ada yang namanya puasa, cuman masih belum ada niatnya”nawaitu shouma ghodhin”, waktu sahurnya kapan, itu masih belum ada. Tapi sekarang sudah ada dalam keterangan kitab-kitab. ‘

Maka nabi adam-lah pertama kalinya orang yang berpuasa diatas muka bumi ini. Hal yang sangat perlu kita perhatikan sebagai berikut wahai sahabat santri cyber:

Ketika matahari sudah condong dan surut kebarat, maka nabi adam mengambil gandum yang sudah matang tadi. Saat akan dimakan, gandum yang sudah berbentuk sebuah roti itu tiba-tiba lari, lepas, jatuh kebawah. Jatuh dari atas gunung, maka dikejar oleh nabi adam, sampai turun kebawah bukit, nabi adam mengejar roti yang jatuh tadi hingga beliau berkeringat, sampai-sampai nabi adam itu kelelahan. Akhirnya roti yang jatuh tadi dapat diraih oleh nabi adam. Maka seketika itu malaikat jibril dawoh kepada nabi adam.

Malaikat jibril:Adam, kenapa kamu bersusah payah sampai berkeringat mengejar dunia hai adam?

Roti atau gandum yang kamu kejar tadi itu adalah dunia, kok andaikata tidak kamu kejar, maka dengan sendirinya akan mendatangimu, karena kamu kejar, maka semua keturunanmu akan mengejar dunia{yo male sak anak turunmu besok, nek kepingin mangan kudu nyambut gawe dhisek.}

Kok andaikata kamu tidak mengejar dunia, kamu diam saja hai adam, maka dunyo/dunia itu akan terus mendatangimu dengan sendirinya. Tapi mohon maaf{nuwon sewu}ada cerita nabi yang seperti ini, mohon maaf, jangan kita terlalu memberikan penilaian bahwasanya kesalahan total itu berada pada nabi adam{tidak seperti itu.}

Hal seperti itu namanya tasree’. Karena semua itu merupakan kehendak dari Allah Swt, dan Allah-lah yang lebih kuat didalam mengatur segala-galanya. Kita semua hanya berusaha saja. Cumin asal usulnya cerita seperti itu. Kok andaikata tidak dikejar, insyallah makanannya yang datang dengan sendirinya.

Bahkan ada riwayat lain yang menceritakan:

Ketika nabi adam makan, dan disitu ada sisa-sisanya makanan, maka sisa daripada yang dimakan oleh nabi adam itu disimpan. Karena disimpannya ini selama semalam, malaikat jibril menjawab”nabi adam, kok andaikata kamu tidak menyimpan sisa makananmu, niscaya umat-umat dari keturunanmu tidak akan menyimpan makanan. Misalnya menyimpang dalam lumbung, uang dititipkan di bank.

Buat apa menyimpan, kalau sudah dimakan, habis, datang lagi, dimakan, trus habis, akhirnya datang lagi. Berhubung memang karena dulu disimpan oleh nabi adam, maka penyimpanan makanan itu berjalan sampai sekarang ini. Yang akhirnya dalam kitab feqih itu, dikemas dalam satu hukum bahwa orang yang punya kekayaan itu haram menyimpan makanan yang sengaja dibeli pada saat harga murah, dan akan dikeluarkan pada saatnya kalau harga sudah mahal.

Menjadi hukum seperti itu adalah karena sebagian efek penyimpanan nabi adam terhadap makanan-makanan yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada nabi adam. Sekali lagi itu jangan dijadikan su’udhon kita semua untuk menyalahkan secara total kepada nabi adam.

Google +