Keajaiban Hati Manusia


 Kata Qalb terambil dari akar kata yang bermakna membalik, karena sering kali ia berbolak-balik, sekali senang, sekali susah, sekali setuju dan sekali menolak, ia berpotensi untuk tidak konsisten. Al qur’an pun menggambarkan demikian, ada yang baik ada pula sebaliknya. 
Dalam Al Qur'an hati memiliki beberapa istilah:
1. As Shodru.
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
 Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa tidaklah sama orang yang telah dibukakan Allah hatinya menerima agama Islam dengan orang yang sesat hatinya, sehingga ia mengingkari kebenaran agama Islam. Hati orang tersebut telah melihat kekuasaan dan kebesaran Allah dalam keindahan dan keajaiban alam ini, lalu terbukalah hatinya menerima pancaran cahaya dari nur Ilahi. Sebaliknya orang-orang yang sesat hatinya, tidak melihat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT dalam kejadian alam ini, mereka menyangka kejadian tersebut tidak lain dari suatu proses kejadian alam itu sendiri, tanpa ada yang mengaturnya. Mereka merasa sanggup merubah atau memperbaiki proses kejadian tersebut. Hal ini disebabkan karena kebodohan dan kepicikan pandangan mereka sehingga hati mereka tetap tertutup, dan tidak memungkinkan masuknya pancaran nur Ilahi ke dalam hatinya. Surat az zumar, ayat 22.
2. Bashiroh.
 Firman Allah dalam surat Al qiyamah, ayat 14
 بل للإنسان علي نفسه بصيرة.
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri.
Mengandung makna anggota anggota badan manusia akan menjadi saksi atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.
3.Al Fuad.
Firman Allah dalam surat An Najm, ayat 11
 مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ
Apa yang dikatakan hati tak pernah bohong.Apa yang di saksikan oleh hati ndak pernah bohong.
Dawohnipun Allah dalam sebuah hadis qudsi
  Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan disebabkan karena dalam diri manusia itu Allah telah menciptakan sebuah mahligai yang mana di dalamnya Allah telah menanamkan rahasia-Nya sebagaimana sabda Nabi di dalam Hadis Qudsi :
بَنَيْتُ فِى جَوْفِ اِبْنِ آدَمَ قَصْرًا وَفِى الْقَصْرِ صَدْرً وَفِى الصَّدْرِ قَلْبًا وَفِى الْقَلْبِ فُؤَادً وَفِى الْفُؤَادِ شَغْافًا وَفِى الشَّغَافِ لَبًّا وَفِى لَبِّ سِرًّا وَفِى السِّرِّ أَنَا (الحديث القدسى)
Artinya: “Aku jadikan dalam rongga anak Adam itu mahligai dan dalam mahligai itu ada dada dan dalam dada itu ada hati (qalbu) namanya dan dalam hati (qalbu) ada mata hati (fuad) dan dalam mata hati (fuad) itu ada penutup mata hati (saghaf) dan dibalik penutup mata hati (saghaf) itu ada nur/cahaya (labban), dan di dalam nur/cahaya (labban) ada rahasia (sirr) dan di dalam rahasia (sirr) itulah Aku kata Allah”. (Hadis Qudsi)
Anak bani adam: Semua manusia ini keturunan dari Nabi Adam, semua kita ini saudara, kita semua berasal dari nasab yang sama, keturunan yang sama.
Dalam dada, dada itu fisik,
Bicara fisk: Manusia seluruh dunia ini tidak ada yang sama. mulai dari keringgat, bau kentut, gaya, berjalan. Meski ada saudara kembar, se-kembar kembarnya manusia pasti ada bedanya.
Apalagi sidik jari, tak ada satupun sidik jari manusia yang sama di muka bumi ini.
Allah menciptakan manusia berbeda beda dengan tujuan supaya mereka saling kenal mengenal dalam membangun sebuah kehidupan yang harmonis.
Dada itu fisik, fisik itu sarana, sarana itu penting sebagai penunjang sebuah tujuan.
* Dada, didalamnya ada qolbu, seorang manusia jika melanggar peraturan, pasti dia akan gelisah, apalagi melangar peraturan Allah Swt.
* Didalam qolbu ada fuad, yang mepunyai arti hati

 مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ Apa yang disaksikan oleh hati itu ndak pernah goroh{bohong}
dalam bahasa jawi " wong iku ora isok sela' teko bathene". Sebenarnya hati manusia itu selalu berpihak pada kebaikan.
     * Qolbu tadi tempatnya di otak, informasi yang masuk ke otak itu bersumber dari mata, telingga, 

Kanjeng Nabi Muhammad Saw pernah besabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Maka dari itu kita harus melatih diri kiat sendiri dengan ucapan ucapan yang baik dan bagus, buat melatih hati kita agar hati kita bisa baik. Mata, telingga, hati,
Ada ungkpan yang berbunyi "
1. I hear, I remember.
Saya dengar, saya lupa. Kalau hanya didengarkan saja, itu biasanya cepat lupa, masuk telingga kanan, keluar dari telingga kiri.
2. I see I Understend.
Saya lihat, saya mengerti. Biasanya yang dilihat itu mudah untuk dimengerti daripada sekedar didengarkan.
Maka dari itu hati hati dalam menggunakan mata. Kita manfaatkan untuk melihat kebaikan, supaya yang masuk juga sebuah kebaikan bagi dhoher bathen kita. Ada dua mata yang tidak akan pernah tersentuh oleh api neraka:
- Mata yang sering digunakan untuk menangis, karna takut kepada allah. Menyesali dosa dosa yang telah dilakukannya.
- Mata yang digunakan untuk melihat kebaikan, keindahan ciptaan Allah Swt.
3. I go I remember.
Ini adalah yang terkuat: Saya kerjakan, saya teringat.
Perilaku lahir itu pasti membekas didalam bathen. Ketika kita lakukan, pasti kita akan mengingatnya. Bahkan apapun yang masuk ke dalam otak kita, itu tidak akan pernah hilang, hanya tertindih oleh kepentingan sesaat, suatu saat akan bisa muncul kembali.

Kita masuk ke dalam lagi, ada yang namanya  لب{dalamnya hati / jiwa}atau disebut juga lubuk hati. Dalam firman Allah Swt.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190)
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191)
Dalam hati manusia yang namanya jiwa, yang menentukan baik buruknya manusia. 
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا




Artosnipun dalam diri manusia niku ada 2 potensi:
* Ada potensi Fujuur: potensi jelek
* Ada potensi Taqwa: niku seng apik.

Jiwa adalah tumpuan semua amal, jika jiwa manusia itu baik, seluruh amalnya akan jadi baik, apabila jiwanya rusak maka seluruh amalnya menjadi rusak.
Yang di maksud Saya itu siapa ?
Hakekatnya saya itu siapa ?
Ayo di renungi...
*Kita memegang tangan, berarti ini tanganku.
Apakah aku tangan ?
* Ini kepala, kepalaku.
Apakah aku kepala ?
* Ini kakiku.
Apakah aku kaki ?

* Seluruh tubuh ini, tubuhku, tapi aku bukan tubuh.
* ini mobilku, tapi aku bukan mobil itu.
 

TERUS AKU INI SIAPA ?
Semua tadi itu benda.
Semua tadi itu jasad.
Jasmani, berarti yang lainnya jasmani itu rohani.
Ruh itu yang pantas itu aku.
* Apa bedanya Ruh dengan Jiwa ?
Yang menyababkan hidup dengan mati itu, Jiwa apa Ruh ?
- Ruh
Yang menentukan perilaku manusia jelek atau baik, itu Jiwa apa Ruh ?

- Jiwa
Yang menjadikan hidup dan mati itu Ruh.
Yang menjadikan perilaku bagus dan jelek itu Jiwa.
Ruh itu dzat kehidupan.
Jiwa itu sifat yang di bawa oleh Ruh.
Sekarang perbedaan Jiwa dan Ruh.
* Yang bisa sakit itu Jiwa apa Ruh ?

-Jiwa
makanya tidak ada rumah sakit Ruh, yang ada rumah sakit Jiwa.
* ketika sakit kepala, yang sakit itu kepalaku apa aku, " kepalaku", 
akunya sakit apa tidak ?
- Tidak
Jika aku-nya sakit, berarti yang sakit itu bukan kepalanya tapi Jiwanya.
* Yang di obati dokter itu sakitnya apa yang di rasakannya{sambat-e}

Ada apa tidak orang yang kepalanya tidak sakit tapi tetep mengeluh{sambaaaaat ae}itu yang sakit berarti jiwanya.
Jujur apakah kita selama ini tidak pernah sambat / mengeluh....?
Kalo pernah berarti, kita pernah sakit jiwa...
hatinya tidak mendustakan apa yang dilihat matanya serta tidak ragu-ragu terhadapnya. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-najm-ayat-1-18.html#sthash.ibEGEvEz.dpuf
hatinya tidak mendustakan apa yang dilihat matanya serta tidak ragu-ragu terhadapnya. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-najm-ayat-1-18.html#sthash.ibEGEvEz.dpuf
بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ
بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ

بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ

Google +